IGI (IKATAN GURU INDONESIA)

IGI (Ikatan Guru Indonesia) sebuah organisasi yang berdiri di bidang pendidikan

Belajar di luar ruangan

Belajar bukan hanya dilakukan dalam kelas, namun juga bisa di luar ruangan

Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan Belajar Mengajar Mapel Bahasa Indonesia Di SMKN 1 Jatirejo

Kegiatan Belajar Membuat Puisi

Kegiatan membuat puisi bertemakan alam dilakukan di luar ruangan sekitar sekolah

Minggu, 07 Juni 2020

MENULIS PUISI



 Pengertian Puisi dan Unsur-unsur Puisi

A. Pengertian Puisi
            Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun, membentuk, membuat, menciptakan. Sedangkan kata poet dalam tradisi Yunani Kuno berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filusuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Berikut adalah pengertian puisi menurut para ahli:
a. Menurut Kamus Istilah Sastra, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
b. Watt-Dunton mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
c. Carlyle mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-katanya  disusun sedemikian rupa, sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu seperti musik.
d. Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.
e. Ralph Waldo Emerson mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.
f. Putu Arya Tirtawirya mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna konotatif.
g. Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
Ada juga yang mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengekspresikan secara padat pemikiran dan perasaan penyairnya, diubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan.

B. Unsur-unsur Puisi
    Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik , bait, bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut.
  1. Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.
  2. Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
  3. Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
  4. Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
  5. Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan.

Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik.

Struktur batin puisi, atau sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut.
(1)   Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
(2)   Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
(3)   Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
(4)   Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari  sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
Sedangkan struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi.

Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut.
(1)   Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(2)   Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
(3)   Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
(4)   Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
(5)   Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
(6)   Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

Pengertian Menulis Puisi
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang harus dilatihkan guru kepada siswa. Mampu berbahasa berarti mampu memilih kata secara tepat untuk menuangkan pikiran dan perasaan ke dalam lambang bahasa serta kata. Hal ini merupakan modal utama seseorang ketika menulis. Sayangnya, menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dipelajari siswa dan diajarkan guru sehingga tidak jarang ditemukan dalam pembelajaran menulis, guru lebih banyak memberikan teori menulis daripada praktik menulis.

Orang menulis  puisi  selain memberikan kenikmatan seni, juga memperkaya kehidupan batin, menghaluskan budi, bahkan juga sering membangkitkan semangat hidup yang menyala, dan mempertinggi rasa ketuhanan dan keimanan. Dengan bahasa yang simbolis, konotatif, dan padat, semua gagasan, inspirasi, pengetahuan serta hal lain dapat diungkapkan dengan singkat, padat, menarik, serta bermanfaat bagi pembaca. Tujuan pembelajaran menulis puisi di sekolah agar siswa terampil menuangkan  pengetahuan, gagasan, pendapat, pesan, saran, pengalaman, peristiwa, serta permasalahan lainnya yang disampaikan melalui puisi.

Kompetensi dasar menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai dan menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan merupakan kompetensi dasar disampaikan di sekolah. Pengetahuan dan keterampilan bagaimana menciptakan puisi yang kaya akan pilihan kata yang sesuai, persajakan, serta keindahan bahasa lainnya, harus mereka pahami sepenuhnya.

Semoga artikel ini bermanfaat ya. Sampaikan feedback Anda di kolom komentar ya. Tetap semangat mencerdaskan bangsa ya, bapak/ibu guru!

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Tujuan kegiatan belajar mengajar di kelas adalah menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran oleh siswa. Tugas guru yaitu melakukan pengelolaan pembelajaran (mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian). Hal ini ditujukan agar siswa dapat mencapai tujuan belajar secara maksimal.
Akan tetapi, ada kalanya bapak/ibu guru tidak mampu mewujudkan tercapainya tujuan mulia tersebut karena rendahnya gairah siswa untuk belajar. Dampaknya tentu kurang baik, di antaranya siswa tidak dapat menguasai kompetensi atau tujuan pelajaran. Berikut ada lima langkah yang bisa bapak/ibu guru lakukan untuk membuat siswa senang belajar di kelas.

1. Lingkungan yang menginspirasi

Lingkungan berpengaruh besar terhadap perilaku individu, termasuk juga dengan lingkungan kelas. Oleh karena itu, lingkungan kelas harus memiliki pengaruh positif terhadap siswa. Agar semangat belajar siswa tumbuh, maka lingkungan kelas sebaiknya bisa menginspirasi siswa untuk belajar.
Mulai dari cahaya, udara, warna, sarana, dan sebagainya. Jika ruangan kelas kurang cahaya dan udara, maka akan menyesakkan dada dan membuat mata lelah. Kemudian untuk penentuan warna, usahakan pilih yang cerah. Jangan lupa sertakan pajangan yang inspiratif. Tokoh-tokoh hebat, kalimat motivasi, hasil karya siswa, alat peraga, dan lain-lain.

2. Proses belajar yang efektif dan menyenangkan

Suasana hati siswa juga dipengaruhi dengan suasana belajar di kelas. Dengan demikian, jika proses berjalan dengan menyenangkan, maka motivasi belajar siswa otomatis meningkat. Kelas jadi lebih interaktif karena keaktifan siswa. Untuk menciptakan proses yang menyenagkan, teknik penilaian pun harus disiapkan secara variatif. Ajukan pertanyaan pada siswa sesuai pada apa yang hendak diukur. 
Agar kreativitas dan orisinalitas bangkit, maka perlu dibuat pertanyaan terbuka. Pertanyaan ini sifatnya membuat siswa merasa tertantang untuk mencapai sesuatu yang lebih, namun tetap dalam jangkauan. Jika pertanyaan itu-itu saja, terlalu mudah, maka semangat siswa untuk memberikan usaha lebih tidak akan bangkit. Pun sebaliknya, apabila terlalu sulit maka bisa mematikan usaha siswa. Untuk itu, Anda harus menjadi guru yang kreatif.

3. Suasa kompetisi kelas yang menantang

Pada umumnya, setiap individu akan merasa bangga jika memiliki sesuatu yang lebih dibanding orang lain. Sebut saja lebih pandai, lebih berhasil, lebih baik, dan masih banyak lagi. Begitu juga sebaliknya, orang akan merasa sedih jika dirinya berada di bawah orang lain. Misalnya, lebih bodoh, paling malas, selalu gagal, dan lainnya. Nah, dari sinilah setiap orang punya naluri untuk berkompetisi.
Sebagai guru, Anda perlu menyiapkan strategi agar kompetisi yang terjadi di kelas berjalan dengan baik. Aturlah agar kompetisi tetap bisa diikuti oleh seluruh siswa dan menghasilkan juara bergilir setiap waktu. Jadi tidak melulu siswa yang itu-itu saja yang menang. Biarkan setiap siswa memiliki kesempatan menjadi juara di bidangnya masing-masing.

4. Sumber belajar

Acapkali siswa enggan belajar karena kurang memadainya sumber pembelajaran. Sumber belajar yang memadai haruslah mendukung kurikulum, berkaitan dengan pengembangan diri, serta pengembangan karir. Buku cetak yang terpercaya, audio, video, media ajar yang menarik sehingga siswa tidak jenuh dengan penyampaian materi yang monoton. Semakin beragam dan lengkap sumber yang tersedia di kelas, akan makin besar kecenderungan siswa suka belajar.

5. Bantuan belajar yang siap siaga

Ketika siswa mengalami kesulitan belajar, mereka butuh bantuan dari yang lebih paham. Jika bantuan yang dibutuhkan tidak ada, maka akan timbul kecenderungan siswa malas melanjutkan belajar. Bantuan belajar di sini bisa berasal dari guru kelas, atau guru lain yang ditugaskan membantu siswa. Jadi, dengan disediakannya bantuan belajar bagi siswa di kelas, maka mereka akan lebih suka belajar.
Itulah lima langkah yang bisa bapak/ibu guru terapkan agar siswa betah belajar di dalam kelas. Semoga artikel ini bermanfaat ya. Sampaikan feedback Anda di kolom komentar ya. Tetap semangat mencerdaskan bangsa ya, bapak/ibu guru!

BELAJAR DI LUAR RUANGAN, PENTINGKAH?


Pembelajaran di luar kelas merupakan suatu hal yang sangat mengasikan, baik bagi siswa bahkan bagi guru itu  sendiri. Hal ini dikarenakan selain dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna, lebih dari itu pembelajaran di luar kelas juga akan membuat pikiran dan semangat belajar menjadi meningkat.
Pembelajaran yang monoton tentu akan mudah membuat jenuh, sehingga dapat menurunkan minat dan semangat siswa dalam belajar. Selain itu, penulis menilai pembelajaran di luar kelas merupakan sarana terapi efektif untuk memacu semangat dan rajinnya siswa dalam belajar.
Beberapa siswa yang mengalami penurunan kesadaran dalam hal belajar, terbukti telah menjadi semangat kembali setelah dilakukan aktivitas pembelajaran di luar kelas.
Tujuan Pembelajaran di Luar Kelas
  1. Siswa mampu mengembangkan kreativitas dan inisiativ mereka secara personal
  2. Siswa mampu mewujudkan semua potensi yang dimilikinya sehingga semangat jiwa dan raganya menjadi optimal
  3. Siswa dapat merasakan langsung perihal materi yang sedang diajarkan.
  4. Siswa dapat mengembangkan keterampilan yang dimilikinya
  5. Meningkatkan ketertarikan siswa pada berbagai kegiatan bermanfaat yang ada di luar kelas
  6. Meningkatkan hubungan yang baik antara siswa dan guru melalui berbagai pengalaman berharga di alam bebas
  7. Memberikan siswa pengalaman belajar langsung di dunia nyata
  8. Memanfaatkan segala yang ada di alam sebagai media untuk belajar
  9. Menanamkan pemahaman pada siswa bahwa dunia luar merupakan suatu sarana belajar yang sangat menyenangkan
Manfaat Pembelajaran di Luar Kelas
  1. Baik guru maupun siswa pikirannya akan menjadi lebih fresh
  2. Sistem pembelajaran akan berjalan lebih menyenangkan dari pada hanya monoton di dalam kelas
  3. Sistem pembelajaran menjadi lebih nyata karena berbagai objek pembelajarannya dapat dilihat bahkan dirasakan langsung
  4.  Sistem pembelajaran menajdi lebih kreativ dan inovatif
  5.  Siswa dapat mengenali dan memahami dunia nyata dengan lebih luas
Kelemahan Pembelajaran di Luar Kelas
  1.  Konsentrasi peserta didik mudah terpecah hal ini dikarenakan banyaknya objek di luar yang sangat menarik perhatian mereka
  2. Lebih sulit dalam mengelola siswa. Hal ini tentu saja dikarenakan berbagai hal yang ada di luar membuat siswa lebih mudah untuk mengekoplore segala hal yang ada di alam. Akibatnya fokus mereka terhadap guru menjadi sangat berkurang karenanya.
  3. Waktu menjadi tersita lebih lama. Hal ini dikarenakan pembelajaran di luar kelas waktunya tidak terstruktur seperti pembelajaran di dalam kelas. Lebih dari itu siswa pun seringnya lupa waktu saking asiknya melakukan aktivitas di luar kelas.
  4. Guru harus membimbing siswa lebih ekstra terutama saat siswa lebih tertarik ke objek lain dari pada terhadap materi yang sedang diberikan
  5. Pembelajaran akan sangat mudah terpecah saat dilingkungan belajar terdapat siswa atau kelompok lain.
Semoga artikel ini bermanfaat ya. Sampaikan feedback Anda di kolom komentar ya. Tetap semangat mencerdaskan bangsa ya, bapak/ibu guru!

Sabtu, 06 Juni 2020

APA ITU IGI

APA YANG DIMAKSUD DENGAN IGI?

IGI adalah singkatan dari Ikatan Guru Indonesia, sebuah organisasi dalam bidang pendidikan yang beranggotakan guru, dosen, dan pemerhati pendidikan di Indonesia. 

IGI itu dibentuk sejak tahun 2000 dengan nama Klub Guru Indonesia (KGI), jauh sebelum UU guru dan dosen disahkan dan jauh sebelum Anies Baswedan jadi menteri. IGI Berkonsentrasi penuh pada peningkatan mutu guru, IGI tidak mengurusi selain itu kecuali terpaksa.
IGI itu wadah guru berbagi dan saling menumbuhkan, jadi guru-guru hebat berbagi dengan yang belum hebat, guru mampu disatu aspek membantu guru di aspek yang dia kuasai lalu dibantu oleh guru lain pada aspek yang dia kurang. Sehingga terjai proses berbagi dan saling menumbuhkan.
Tidak semua guru harus masuk IGI, hanya guru-guru yang terpanggil yang masuk IGI, IGI juga tidak akan memaksakan siapapun masuk IGI. IGI dari guru, oleh guru, untuk guru dan dipimpin guru. Maka kawan-kawan yang bukan guru tapi saat ini karena kepeduliaannya masih dalam kepengurusan IGI, akan segera menyesuaikan. 
Salah satu program kerja IGI adalah SAGUSABLOG. APA ITU SAGUSABLOG?
Tentang Sagusablog

Guru Belajar Ngeblog
SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog) yang diprakarsai oleh Ikatan Guru Indonesia dan diselenggarakan secara GRATIS oleh @mrmung sebagai invator dan narasumber dengan menggunakan media aplikasi telegram membuka tirai yang menyelimuti ruang diklat atau workshop bagi para guru di timur Indonesia untuk ikut meningkatkan kompetensi profesi dalam melakukan inovasi pembelajaran berbasis IT.

Mimpi yang tumbuh dari sebuah realitas dan harapan yang menggelora dalam real waktu dan kesempatan yang telah terbuka luas tidak menjadi mimpi hampa tanpa bukti. Alhamdulillah melalui Workshop SAGUSABLOG Online GRATIS kami hadirkan Blog sederhana yang membutuhkan banyak uluran tangan serta bimbingan para senior serta teman-teman dalam moto “Sharing and Growing Together” – berkembang dan tumbuh bersama menjadi perekat guru di Timur Indonesia dengan Guru di seluruh Nusantara.

KUE KERING ZAKY COOKIES

HOMEMADE KUE LEBARAN 💙💚

ZAKY COOKIES, produk kue kering yang renyah, gurih dan nikmat!!
Selain untuk sajian pada Hari Raya, bisa juga untuk hantaran dan oleh-oleh..







PILIHAN KUE:

NASTAR 35K
KACANG 35K
KASTENGEL 37K
SEMPRIT SAGU KEJU 35K
PUTRI SALJU 35K

ANDA BERMINAT??
HUBUNGI CP BERIKUT...

0813-34148-140 (ZAKY COOKIES)

Jumat, 05 Juni 2020

Materi kelas XII Surat Lamaran Pekerjaan

Berikut ini adalah materi kelas XII tentang pengertian Surat Lamaran Pekerjaan

Materi kelas XI tentang Resensi Buku

Berikut ini adalah materi kelas XI yaitu tentang Resensi Buku

MENULIS PUISI

  Pengertian Puisi dan Unsur-unsur Puisi A. Pengertian Puisi             Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: pu...